Sakit, sakit banget apa lagi korban paling utama itu biasanya anak :)
KALAU kalian emang nge-rasain itu pasti rasanya mirisss (sakit) banget
ya... banyak dari anak-anak yang mengalamin broken home keterbelakangan mental
atau menjadi pemalu, minder (gak percaya diri), pemberontak, atau bahkan
yang sampai paling parahnya mereka bisa menyimpang sampai ke pergaulan bebas.
Kenapa saya tau rasanya.. karena saya ngalamin itu
Tulisan aku kali ini mau mengungkapkan isi hati aku yang sebenarnya atau lebih tepatnya isi hati anak-anak yang broken home
Mungkin bagi para psikologi mereka belajar tentang ilmu-ilmu yang mempelajari hal-hal semacam ini, tapi apa mereka para psikolog tau apa itu rasanya anak yang jadi korban broken home?
Gak semuanya tau..
Mugkin pesan saya bagi para orang tua yang mungkin baca tulisan ini bisa sadar betapa sakitnya anak itu kalau lihat keluarganya broken.
Menurut saya Broken home itu bukan berarti perceraian orang tua.. bagi aku banyak banget penggolongan-penggolongannya
Misalnya broken home :
1. Perceraian orang tua disaat anaknya beranjak remaja dan lagi butuh-butuhnya mencari sosok orang yang akan dijadikannya seperti contoh hidupnya dimasa depan
2. KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) mungkin, karena siapa sih seorang anak yang gak sakit hati kalau melihat orang tuanya sendiri saling berteriak atau memukuli satu sama lain, apa lagi biasanya seorang ayah yang menyiksa istrinya sendiri kalau anak yang melihat itu anak perempuan, perasaan membenci laki-laki atau membenci ayahnya sendiri bisa timbul dengan sendirinya, bahkan mungkin dia trauma pada laki-laki dan takut untuk menikah.
3. Perselingkuhan dalam rumah tangga, hal ini saya alami dari saya kecil.. sebenarnya rasanya sakit banget apa lagi bila perselingkuhan ini ditambah dengan suami dan istrinya bertengkar didepan anaknya.. biasanya anak itu akan menahan dan mungkin pastinya menangis didalam hatinya.. karena siapa yang gak sedih melihat kedua orang tuanya bertengkar didepannya apa lagi kalau anak itu sampai tahu kalau Ayah atau Ibunya selingkuh, kalau saya sih rasanya seperti ingin bunuh diri.
4. Kedua orang tua suka bertengkar dan satu keluarga jarang berkumpul bersama. untuk yang keluarga jarang berkumpul itu bisa menyebabkan banyak akibat.. seperti kecenderungan-kecenderungan negatif yang tadi saya sebutkan karena dengan jarang nya berkumpul suatu keluarga automatis anak tersebut kurang komunikasi dengan orang tuanya dan anda bisa bayangkan banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan bila kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak.
Saya terkadang kasihan sama diri saya sendiri dan bagi anak-anak yang mengalami kejadian-kejadian diatas pasti rasanya sakit...
pedih..
ingin bunuh diri..
dan PARAHNYA MEREKA BISA MENCARI KESENANGAN SENDIRI DAN MENJURUS KE HAL-HAL YANG BIASA DISEBUT PERGAULAN BEBAS
tapi sebenarnya anak itu takut.. kalau kalian mau tahu apa yang sebenarnya diinginkan anak itu sebenarnya bukan harta atau yang lain-lain tapi..
KASIH SAYANG dan PERHATIAN dari kedua orang tuanya.. Dia pengen banget diperhatikan sama orang tuanya bahkan sebenarnya mereka mau sharing bersama orang tuanya
Tolong bagi para orang tua yang tidak pernah sadar akan hal ini, peduli sedikit saja sama anak kalian.. jangan egois mementingkan urusan, pekerjaan, selingkuh-an, atau diri kalian sendiri.. pikirkan anak kalian jangan biarkan dia terlantar.. Hatinya sakit..
Bangunlah komunikasi yang baik dengan anak..
Pergilah berlibur bersama anak dan keluarga, jangan biarkan anak itu merasa lebih nyaman jalan bersama teman daripada orang tua..
Pergilah ke tempat ibadah bersama-sama sesuai agama masing-masing, biarlah anak kalian dekat dengan Tuhan tentunya juga orang tuanya...
PERHATIKANLAH ANAK KALIAN! :)
JANGAN BIARKAN ANAK KALIAN SAKIT HATI SEPERTI SAYA, cukup saya saja anak didunia ini yang mengalami hal seperti itu...
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA :)
SEMOGA BERGUNA! :D
Silahkan komentar dan menilai blog saya....
hehehe.. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Guys comment my post! (:
Thank You {}